Minggu, 23 Oktober 2011

Misteri piramida-piramida Cina

Selama puluhan tahun, ada sebuah legenda, atau boleh dibilang rumor, yang beredar di dunia barat kalau di sebuah lokasi terpencil di Cina, ada banyak piramida misterius yang bahkan lebih besar dibanding piramida Mesir.


Selama puluhan tahun, pemerintah Cina dan para arkeolognya telah menyangkal keberadaan piramida-piramida ini, dan penyangkalan ini malah membuat dunia barat semakin tertarik untuk menyelidikinya.

Apakah benar ada piramida di Cina?

Apa yang sesungguhnya tersimpan di dalam piramida-piramida ini?

Mengapa pemerintah Cina menyangkal keberadaannya?

Namun, pada masa space imaging dan google earth, sekarang kita bisa tahu kalau piramida-piramida Cina benar-benar ada, bahkan berjumlah hingga 100 buah. Piramida-piramida ini terletak di propinsi Xaanshi di dekat kota kuno Xian.

The Great White Pyramid
Pada tahun 1983, Bruce Cathie, seorang penulis selandia baru mengaku kalau pemerintah Cina telah mengungkapkan kepadanya kalau piramida-piramida itu benar-benar ada. Namun tidak ada yang misterius, piramida-piramida itu hanyalah kuburan para kaisar.

Dalam bukunya yang berjudul The Bridge to Infinity (1983), Cathie menceritakan asal mula piramida Cina ini mulai dikenal di dunia barat. Semuanya bermula dari pengalaman seorang pilot angkatan udara Amerika bernama James Gaussman.

Saat itu, tahun 1945, Gaussman sedang terbang di antara India dan Cina dalam misi rutinnya. Ketika mesin pesawatnya mengalami masalah, ia harus menurunkan ketinggian. Pada saat itulah ia melihat piramida raksasa Cina yang misterius.

Dalam laporannya, ia mengatakan:
"Aku menerbangkan pesawat mengitari sebuah gunung dan kemudian kami masuk ke lembah. Tepat dibawah kami, terlihat sebuah piramida putih raksasa yang seakan-akan muncul dari negeri dongeng. Piramida itu putih gemerlapan. Mungkin terbuat dari logam atau bebatuan jenis tertentu. Seluruh sisinya berwarna putih. Namun yang paling menarik adalah batu di puncak piramida tersebut - sebuah material berharga seperti mutiara. Aku benar-benar takjub dengan kedashyatan bangunan itu."
Saat itu, boleh dibilang kalau piramida hanya identik dengan Mesir. Jadi, seharusnya laporan Gausmann bisa menarik perhatian lebih banyak peneliti di barat. Namun, Laporan Gaussman hanya berakhir di dalam arsip militer Amerika.

Dua tahun setelah laporan Gausmann, piramida Cina kembali muncul ke permukaan. Kolonel Maurice Sheahan, direktur Trans World Airline mengaku kalau ia juga melihat piramida raksasa Cina itu. Kesaksian Sheahan dimuat di harian New York Times pada 28 Maret 1947 dengan judul artikel "Penerbang Amerika melihat piramida raksasa Cina di pegunungan terpencil di barat daya Xian".

Dalam artikel tersebut, Sheahan mengatakan kalau piramida ini memiliki tinggi 300 meter dengan lebar 450 meter. Jika perkiraan ini akurat, maka piramida ini mengalahkan ukuran piramida Mesir yang hanya memiliki tinggi 135 meter.

Sheahan juga mengatakan kalau piramida ini terletak di lembah di kaki gunung Qin Ling sekitar 40 mil barat daya Xian. Di dekat piramida raksasa tersebut, ia melaporkan adanya ratusan gundukan kecil yang juga mirip dengan piramida. Namun kesaksian Sheahan tidak menyebutkan adanya batu seperti mutiara di puncak piramida.

Dua hari setelah artikel itu dimuat di New York Times, Kisah ini dimuat kembali di New York Sunday News. Kali ini mereka menampilkan sebuah foto piramida yang belakangan diketahui sebagai foto yang diambil oleh Gaussman tahun 1945.

Sejak saat itu bangunan ini menjadi objek perdebatan dan spekulasi.

Siapa yang membangunnya?

Untuk apa bangunan itu dibuat?

Tidak ada yang benar-benar tahu pasti karena saat itu, Cina menutup diri dari dunia luar.

Terobosan pertama baru datang beberapa puluh tahun kemudian dari seorang penulis Jerman bernama Hartwig Hausdorf. Dalam bukunya yang terbit tahun 1994 berjudul Die Weisse Pyramide (The white pyramid), ia menampilkan banyak foto piramida-piramida Cina. Hausdorf mengaku kalau ia telah diijinkan oleh pemerintah Cina untuk mengunjungi beberapa lokasi yang dahulunya terlarang untuk mengambil foto-foto tersebut.


Sekarang, piramida-piramida Cina sudah bukan rahasia lagi. Kita bisa melihat piramida-piramida ini dari google earth dan bahkan kita bisa mengunjungi langsung lokasi tersebut.

Berbeda dengan piramida Mesir yang terbuat dari batu-batu besar, piramida Cina boleh dibilang terbuat dari gundukan tanah yang dipadatkan yang dibuat sebagai kuburan para kaisar. Dua diantara piramida yang terbesar dan paling terkenal adalah Qin Shi Huang Mausoleum dan Maoling Mausoleum.

Qin Shi Huang Mausoleum
Mausoleum ini adalah piramida Cina yang terbesar. Tinggi awalnya adalah 76 meter, namun seiring dengan berjalannya waktu, piramida ini terkikis sehingga tinggal 47 meter. Dasarnya memiliki ukuran 357 meter X 354 meter.


Tempat ini adalah peristirahatan terakhir kaisar Qin Shi huang, raja pertama dinasti Qin yang membangun tembok cina dan menyatukan seluruh Cina pada tahun 221 SM.


Di dekat piramida ini juga, pada tahun 1974, tiga orang petani yang ingin membuat sumur tanpa sengaja menemukan parit-parit berisi patung-patung teracotta yang sekarang merupakan salah satu lokasi arkeologi paling termahsyur di dunia.


Menurut buku "Records of the Historian: Biography of Qin Shi Huang", sejarawan Sima Qian (145-90 SM) menyebutkan kalau mausoleum ini memiliki ruangan-ruangan yang berisi miniatur-miniatur istana dan paviliun dengan kolam air raksa yang mengalir di bawah langit-langit bertahtahkan permata yang membentuk gambar matahari, bulan dan bintang.

Dengan kata lain, isi mausoleum ini menunjukkan replika dari kerajaan sang kaisar lengkap dengan lima gunung suci di dalamnya.


Para peneliti Cina yang meneliti kandungan tanah di sekitar mausoleum memang menemukan adanya kandungan raksa yang cukup tinggi. Ini mengkonfirmasi kredibiltas tulisan Sima Qian. Menurut catatan Sima Qian, makam ini dibangun ketika Qin Shi Huang masih berusia 13 tahun. Pengerjaannya menggunakan hingga 700.000 pekerja dan diselesaikan dalam 20 tahun.

Para pekerja memindahkan tanah hingga sama tinggi dengan level air di dalam tanah, lalu lantainya dilapisi dengan perunggu cair yang kemudian ditimpa dengan batu sarkofagus. Ketika pengerjaannya selesai, seluruh pekerja yang mengetahui jalan masuk ke makam ini dibunuh untuk menjaga kerahasiaannya.

Hingga hari ini, piramida ini masih menyimpan rahasianya karena pemerintah Cina belum membongkarnya dengan alasan takut merusak beberapa bagian berharga dari kuburan itu.

Maoling Mausoleum
Mausoleum ini, yang kadang disebut piramida putih besar, memiliki ukuran dasar 222 meter X 217 meter. ini membuatnya menjadi piramida terbesar kedua di Cina.

Piramida ini adalah piramida yang fotonya terpampang di surat kabar New York Sunday news tahun 1947. Dengan kata lain, piramida inilah yang telah dilihat oleh Sheahan, dan mungkin juga oleh Gaussman. Namun, sepertinya Sheahan telah keliru memperkirakan tingginya karena piramida ini ternyata hanya memiliki tinggi sekitar 45 meter.


Mausoleum ini merupakan tempat peristirahatan terakhir Kaisar Wu yang bernama Liu Che (atau Wu Di) yang memerintah dari tahun 157-87 SM. Ini berarti piramida tersebut telah berusia 2.000 tahun lebih.

Sejarah mencatat kalau dibutuhkan waktu hingga 53 tahun untuk menyelesaikan bangunan ini dan di dalamnya tersimpan banyak objek berharga. Berbeda dengan mausoleum Qin Shi Huang, mausoleum ini telah diekskavasi dan sebagian artefak berharganya disimpan di museum dan dipamerkan.

Walaupun telah diketahui kalau piramida ini sama dengan piramida di foto yang muncul tahun 1947, banyak peneliti masih dibingungkan dengan satu misteri. Menurut Gaussman, ia mengaku melihat adanya material seperti mutiara di puncak piramida itu. Namun, kita dapat melihat kalau puncak piramida ini ternyata datar, seperti terpotong.

Apakah Gausmann berbohong?

Atau, apakah seseorang telah memindahkan puncak piramida tersebut?

Atau mungkin, di suatu tempat di Cina masih ada piramida putih raksasa setinggi 300 meter dengan puncak berkilau yang belum ditemukan?...



sumber:
*http://en.wikipedia.org/wiki/Chinese_pyramids
*http://www.cultural-china.com/chinaWH/html/en/History223bye852.html
*http://www.unexplainedearth.com/xian.php
*http://xfile-enigma.blogspot.com/2010/04/misteri-piramida-piramida-cina.html

Rabu, 12 Oktober 2011

Hum Hain Raahi Pyar Ke, Phir Milenge Chalte Chalte lan artine


Pyaar Huaa Ikraar Huaa, Jeena Yahan Marna Yahan

Love was given and confessed, this is the place to live and die


In Baahon Kho, In Raahon Kho

These arms, these paths


Chod Ye Chaliyan, Jaye Kahan
Where would I go leaving all these behind?


Mana Dil Tho Hain Anaari, Yeh Awaara Hi Sahin
My heart may be innocent, May even be a crazy as well


Aare Bhol Radha Bhol Hoga Sangam Ke Naahinnn
Tell me Radha, will we be one or not?


Har Janam Mein, Rang Badalke
In every lifetime, the colors will change


Kaabhon Ke Paardon Pein Hum Khilte
We blossom behind the curtains of dreamland


(Hum Hain Raahi Pyar Ke, Phir Milenge Chalte Chalte) x.2

(We are travelers on the path of love, We’ll meet again as time goes by) x.2

---------------


Dil Ka Bhawar Kare, Kare Pukar Jab, Pyar Kisi Se Hota Hain
The heart calls out, It calls out when someone falls in love


Jiya Ohh Jiya Kuch Boldon, Aab Dard Sa Dil Mein Hotha Hain
Say something oh my darling, Now there's a pain in my heart


(Thede De E E Ohhh) x.2


Ohh Tere Ghar Ke Samne Ghar Banaonga, Tootha Hi Sahin
I’ll build a house in front of yours, Even if it’s a shabby one


Pal Bhar Ke Liye Koi Hume Pyar Karle, Jhootha Hin Sahin
I wish someone would love me, Even if it’s a lie


Jhootha Hin Sahin, Hain Jhootha Hin Sahinnn
Even if it’s a lie, Yes even if it’s a lie


Har Janam Mein, Rang Badalke
In every lifetime, the colors will change


Kaabhon Ke Paardon Pein Hum Khilte
We blossom behind the curtains of dreamland


(Hum Hain Raahi Pyar Ke, Phir Milenge Chalte Chalte) x.2

(We are travelers on the path of love, We’ll meet again as time goes by) x.2


---------------

Yahoooooo Yahoooooooooo

---------------

Ohhhh Hasina, Zulfoon Wali Jaane Jahaaaan

Oh my beauty with the gorgeous tresses


Chahe Mujhko, Jaangli Kehde Saara Jahaaaaan
So what if the world calls me a barbarian


(Ohhh Mehfil Mehfil Tu Phire, Yaho Yaho Dil Kare) x.2

(You go from party to party, And my heart cries out yahoooo!) x.2


Badan Pein Sitare Lapete Hue
You beautiful body draped with stars


Har Janam Mein, Rang Badalke
In every lifetime, the colors will change


Kaabhon Ke Paardon Pein Hum Khilte
We blossom behind the curtains of dreamland


(Hum Hain Raahi Pyar Ke, Phir Milenge Chalte Chalte) x.2

(We are travelers on the path of love, We’ll meet again as time goes by) x.2


---------------

Bamoshaiiii…
Ohooo Hen Hen Hen…Ahhhhhhhh

---------------


Hain Jai Jai Shiv Shankar, Kata Lage Na Kankar
Hail Lord Shiv Shankar, Neither thorns nor stones can hurt us


Chahe Kuch Karle Zamana
No matter what the world does


Mere Jeewan Saathi, Mere Sapno Ki Raani
My partner in life, queen of my dreams


Zindagi Safar Hain Suhana
This journey is a beautiful one


Hain Kuch Tho Log Kahenge, Na Suna Ki Jiye
People will always talk, Don’t listen to them


Hain Chain Aaye Mere Dil Ko Duwa Ki Jiye

All I want is peace in my heart, Pray that I get it


Har Janam Mein, Rang Badalke
In every lifetime, the colors will change


Kaabhon Ke Paardon Pein Hum Khilte
We blossom behind the curtains of dreamland


(Hum Hain Raahi Pyar Ke, Phir Milenge Chalte Chalte) x.2

(We are travelers on the path of love, We’ll meet again as time goes by) x.2

---------------

(Pa Pa Para Pa Ra Paaa) - 4
Zu Zu Zu Zu Zu Zu Zu Zu…

---------------


(Darde Dil Darde Jigar, Zamane Kho Dikhana Hain) x.2
(Heartbreaks, agonies of the heart, I want to show the world) x.2


Hum Kisi Se Kum Nahin Hain, Tujko Yeh Baathana Hain
I’m no less than anyone, I want to tell you that


Yeh Wada Raha, Ohhh Meri Chaandni
That’s a promise, To you, my Chandni


Har Janam Mein, Rang Badalke
In every lifetime, the colors will change


Kaabhon Ke Paardon Pein Hum Khilte
We blossom behind the curtains of dreamland


Hum Hain Raahi Pyar Ke, Phir Milenge Chalte Chalte
We are travelers on the path of love, We’ll meet again as time goes by


Hum Hain Raahi Pyar Ke, Ah Ah Ah Ah Chalte Chalte
We are travelers on the path of love, as time goes by


Hennnnnnnnnnnn Ahhh Chalte Chalte
Yes indeed as time goes by


Hum Hain Raahi Pyar Ke, Phir Milenge Chalte Chalte

We are travelers on the path of love, We’ll meet again as time goes by


Senin, 03 Oktober 2011

Membiasakan Prilaku Terpuji (Menghargai Karya Orang Lain)

Menghargai hasil karya orang lain merupakan salah satu upaya membina keserasian dan kerukunan hidup antar manusia agar terwujud kehidupan masyarakat yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat dan derajat sesuai dengan harkat dan derajat seseorang sebagai manusia. Menumbuhkan sikap menghargai hasil karya orang lain merupakan sikap yang terpuji karena hasil karya tersebut merupakan pencerminan pribadi penciptanya sebagai manusia yang ingin diharagai.

Hadits yang nabi Muhammad yang artinya :“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bekerjan dan menekuni kerjanya.” (HR Baihaqi)

Menghormati dan menghargai karya orang lain harus dilakukan tanpa memandang derajat, status, warna kulit, atau pekerjaan orang tersebut karena hasil karya merupakan pencerminan pribadi seseorang. Berkarya artinya melakukan atau mengerjakan sesuatau sampai menghasilkan sesuatu yang menimbulkan kegunaan atau manfaat dan berarti bagi semua orang. Karya tersebut dapat berupa benda, jasa atau hal yang lainnya

Islam sangat menganjurkan umatnya agar saling menghargai satu sama lain. Sikap menghargai terhadap orang lain tentu didasari oleh jiwa yang santun atau al hilmu yang dapat menumbuhkan sikap menghargai orang di luar dirinya. Kemampuan tersebut harus dilatih terlebih dahulu untuk mendidik jiwa manusia sehingga mampu bersikap penyantun. Seperti contoh, ketika bersama-sama menghadapi persoalan tertentu, seseorang harus berusaha saling memberi dan menerima saran, pendapat atau nasehat dari orang lain yang pada awalnya pasti akan terasa sulit. Sikap dan perilaku ini akan terwujud bila pribadi seseorang telah mapu menekan ego pribadinya melalui pembiasaan dan pengasahan rasa empati melaui pendidikan akhlak.

Kita tidak dapat mengingkari bahwa keberhasilan seseorang tidak dicapai dengan mudah dan santai tapi dengan perjuangan yang gigih, ulet, rajin dan tekun serta dengan resiko yang menyertainya. Oleh karena itu, kita patut memberikan penghargaan atas jerih payah tersebut. Isyarat mengenai keharusan seseorang bersungguh-sungguh dalam berkarya dijelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut.

Artinya : “…Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh kerjaan yang lain.” (QS Al Insyirah : 5-7) lihat al-Qur’an online di Goole,

Cara yang bisa diwujudkan untuk menghargai hasil karya orang lain adalah dengan tiak mencela hasil karya orang tersebut meskipun hasil karya itu menurut kita jelek. Memberikan penghargaan terhadap hasil karya orang lain sama dengan menghargai penciptanya sebagai manusia yang ingin dan harus dihargai. Bisa menghargai hasil karya orang lain merupakan sikap yang luhur dan mulia yang menggambarkan keadilan seseorang karena mampu menghargai hasil karya yang merupakan saksi hidup dan bagian dari diri orang lain tanpa melihat, kedudukan , derajat, martabat, status, warna kulit dan pekerjaan orang tersebut.

Perintah untuk berbuat baik kepada orang lain dapat diwujudkan dengan menghargai dan mensyukuri karyanya, baik dirasakan secara langsung atau tidak. Karena pada hakekatnya mensyukuri manusia dalam waktu yang sama adalah mensyukuri Allah Swt., sebab karya yang ada pada manusia adalah titipan Allah Swt. dengan kata lain, kebaikan yang ada pada manusia bersumber dari kebaikan Ilahi, berarti bila kita tidak bersyukur kepada manusia, sama artinya tidak bersyukur kepada Allah Swt. Rasul Saw. bersabda: “Man lam yasykurinnas lam yasy kurillah” (Siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia berarti tidak berterima kasih kepada Allah). Dan itu sedikit orang yang melakukan. Maha Benar Allah Swt. yang telah berfirman sedikit sekali hambaku yang bersyukur”. (QS. 34 : 13).

Hal demikian bisa terjadi karena beberapa faktor:
Pertama : Memandang bahwa kebaikan itu bersumber dari pelaku itu sendiri, sehingga dapat menimbulkan iri hati, dengki dan ingin menggusur nikmat yang ada pada orang lain atau paling tidak nikmat itu pindah kepadanya. Dan ini adalah tingkatan dengki yang terkecil, sedangkan tingkatan dengki yang paling besar adalah hilangnya jasa, kebaikan yang ada pada orang lain walaupun sama-sama tidak mendapat.
Kedua : Selalu melihat ke atas. Dalam urusan duniawi kita tidak dianjurkan untuk selalu melihat ke atas, tapi sebaliknya kita dianjurkan melihat ke belakang dan melihat ke bawah. Dalam konteks pemekaran Kabupaten Batu Bara para pemekar telah banyak berjasa dalam membantu masyarakat untuk keluar dari berbagai problematika kehidupan yang dihadapinya, khususnya masalah perekonomian rakyat. Sehingga berbondong-bondong para pengusaha memberikan bantuan dengan tujuan agar mereka dikenal rakyat, pada akhirnya rakyat akan memilih mereka.

Walaupun tanpa disadari bahwa rakyat telah digiring untuk selalu melihat ke atas dalam hal keduniaan. Kondisi tersebut harus diwaspadai, sebab akan membuat rakyat sellau bangga dengan materi yang telah didapat dari orang tua, tanpa melihat seberapa besar kontribusi orang yang membantunya dalam peningkatan amal ibadah. Jika pertolongan dengan materi itu dibiarkan merajalela, maka akan memasyarakatlah opini “Balas Budi”. Bukan “Balas Ikhlas”. Balas budi adalah suatu kondisi di mana pemberian keinginan itu harus dibalas dengan keinginan orang yang memberi. Sifat ini telah dijelaskan oleh Allah Swt. dalam Al Qur’an surat al-Baqarah ayat 264 : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang diatasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadi dia bersih (tidak bertanah) mereka tidak menguasai sesuatu pun demi apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”

Semoga Bermanfaat.