Jumat, 04 Juni 2010

Sebuah Tulisan Mengenai Lelaki

Setiap hari, permasalahan sosial yang terjadi pada zaman millenium ini seperti isu buang bayi, pelacuran, dan sebagainya semakin hari semakin meruncing dan semakin bertambah jumlahnya (klo ndak percaya, silahkan baca berita di media massa dan medeia elektronika). kebanyakan (menurut berbagai sumber) Masyarakat terus menyalahkan pihak wanita yang dikatakan sebagai makhluk yang lemah, senang dengan harta (matre), lebih mengutamakan wajah dan penampilan yang indahlah, mudah terpedaya dan kawan-kawannya yang lainnya (dan sebagainya). Namun, kita sering terlena dan melupakan bahwa isu ini bukan hanya berasal dari satu pihak saja.
apakah Kita lupa bahwa kelahiran manusia yang sepatutnya suci murni itu turut dicemarkan oleh "ayah" yang tidak bertanggung jawab. Maka, alangkah baiknya kita mengkaji kembali peranan lelaki terhadap wanita seperti yang dianjurkan oleh Allah dalam Al-Quran:

"Kaum lelaki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (lelaki) atas sebagian yang lain (wanita) dan mereka (lelaki) telah menafkahkan sebagian daripada harta mereka..." (al-Nisa', 4:34)

Jika kita sama-sama teliti makna ayat ini, betapa besar dan beratnya amanah yang telah Allah berikan kepada kaum lelaki untuk menjadi pemimpin pada wanita. Betapa Allah telah memberi kepercayaan pada lelaki untuk memikul amanah itu karena beberapa kelebihan yang Allah berikan pada lelaki dan tidak ada pada wanita.

Namun, hari ini, apakah kaum adam (lelaki) telah berperan sebagai pemimpin dan apakah kaum wanita juga telah menjalankan peranannya sebagai orang yang dipimpin?

Lelaki itu sepatutnya Pemimpin, bukan Penjajah!
Allah telah memuliakan lelaki sebagai pemimpin kepada wanita. Islam telah meletakkan garis panduan yang lengkap perihal bagaimana peranan pemimpin yang dilakukan oleh lelaki. Peranan lelaki sebagai suami, ayah, Kakak dan anak itu adalah sebagai pelindung kepada wanita-wanita di bawah tanggung jawabnya.
Peranan lelaki dalam melindungi wanita dan keluarganya antara lain:

• Memastikan prinsip Islam terlaksana dalam keluarga.
• Menjadi teladan yang baik.
• Memastikan komunikasi yang baik dalam keluarga.
• Memastikan keluarga terhindar dari azab neraka.

"Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan ahli keluargamu dari api neraka.."
(At-Tahrim, 66:6)

bagaimanakah seharusnya peranan lelaki sebagai pemimpin, seperti para diktator yang hanya memberi arahan?.....apakah seperti para penjajah yang suka mengambil kekayaan harta dan potensi kehebatan yang dimiliki oleh daerah jajahannya sehingga membuat mereka menjadi lemah dan tak berdaya?.......dan apakah seperti para raja yang suka menjadikan para wanita cantik disekitarnya untuk menjadi selir nafsu hatinya?....(wah, kalo saya sih cukup dua aja....kalo diberi tiga, ya alhamdulillah..........wkwkwkwkwkwkwk).
Tidak!!!!.tentu saja tidak sama sekali! Islam tidak pernah memuliakan lelaki sebagai pemimpin dengan tujuan supaya ia dapat menindas kaum perempuan. Malah Islam telah menganjurkan lelaki supaya berlemah lembut dengan wanita.

Misalnya, suami diangkat sebagai ketua keluarga, namun Islam tidak menidakkan hak isteri untuk berbincang dan memberi idea atau pendapatnya. Islam meletakkan hak pada suami untuk memukul isteri, namun ia adalah jalan terakhir dan dilakukan dengan penuh hikmah. Bahkan Rasulullah sendiri menganjurkan supaya berbuat baik dengan isteri.

Sesungguhnya, wanita itu satu amanah dari Allah, maka lindungilah ia karena ia juga sebagian dari lelaki.

"Wahai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada kedua-duanya Allah mengembangbiakkan lelaki dan perempuan yang banyak" (Surah Al- A'raf:189)

Hakikatnya, kita pasti mengetahui dan mengakui bahwa wanita dan lelaki itu saling melengkapi. Jika lelaki itu memang menjadi pelindung, namun apakah wanita itu sendiri hanya bergantung pada pelindung itu tanpa mau berusaha membina perisai pelindung diri sendiri?

Perlu ada gabungan lelaki yang menjadi pelindung dan juga wanita yang utuh menghijab diri untuk melindungi dirinya. 'It takes two to tango'. Salah menyalahkan tidak akan menyelesaikan isu gejala sosial pada hari ini, malah akan menyebabkan kita hilang fokus untuk menyelesaikan masalah itu.

Lalu, bagaimana untuk wanita membina perisai pelindung?
Berani untuk katakan "TIDAK" kepada para lelaki yang mempergunakan, memperalatkan wanita untuk mencapai apa yang mereka ingini. Bentengi diri anda dengan hijab karena wanita itu umpama permata yang indah sehingga menjadi rebutan setiap kaum adam.

kemudian, jangan biarkan diri anda ditindas oleh lelaki yang durjana! Bersuaralah (proteslah) bila perlu, bangkit bila hak kita dan kewajiban anda ditindas atau dirampas. Islam tidak pernah menafikkan hak dan kepentingan wanita, malah membela wanita dan menyanjung tinggi wanita.

kemudian, tuntutlah ilmu sebanyak mungkin. Dengan ilmu, kita tahu mana hak-hak kita bila kita tertindas. Jangan berdiam diri pada orang yang dengan sewenang-wenangnya menggunakan nama agama untuk menafikkan hak wanita, sedangkan Islam itu sendiri memberikan hak yang seadil-adilnya kepada wanita sebagai isteri, ibu dan anak.

Wahai para kaum Adam.........
Sadarilah bahwa dirimu itu pemimpin. Maka persiapkanlah dirimu itu selayaknya untuk memegang amanah Allah itu.

Wahai para kaum Hawa...........
Ketahuilah, dirimu disanjung dan dimuliakan oleh Allah. Letakkanlah dirimu selayaknya supaya harga diri dan kemuliaanmu tidak tercemar. Dirimu begitu berharga, jika Adam itu sudah tidak mampu menjadi pelindungmu, maka binalah perisai pelindung dirimu.

Lelaki yang sedjati bukanlah superman yang berotot besi dan bisa terbang kemana saja ia mau, akan tetapi, lelaki sedjati itu adalah lelaki yang bisa memberikan kasih sayangnya kepada sesama makhluk ciptaan tuhan yang ada di sekitarnya…

Lelaki yang sedjati bukanlah seseorang yang lantang suaranya (klo hanya gitu sich, saya juga bisa.:D), tetapi lelaki yang mampu mengatakan kebenarandari kelembutannya …

Lelaki yang sedjati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda yang ada di sekelilingnya......

Lelaki yang sedjati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah…

Lelaki yang sedjati bukanlah lelaki yang memiliki pukulan sekeras mike tyson, tetapi lelaki yang selalu berusaha untuk bersikap bijak didalam memahami dan menghadapi persoalan yang dihadapinya…

Lelaki yang sedjati bukanlah dilihat dari begitu banyaknya wanita yang memuja, tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya…

Lelaki yang sedjati bukanlah dilihat dari jumlah tanggung jawab yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan…

Lelaki yang sedjati bukanlah dilihat dari rajinnya membaca kitab suci, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca…

Lelaki sedjati bukanlah lelaki yang menaiki kendaraan dan berkehidupan mewah (untung sepeda saya jelek n rumah saya sederhana....hihihihihihihhi), melainkan lelaki yang bisa menggunakan segala yang dimilikinya demi hal2 yang membawa manfaat diantara sesamanya....


"terima kasih kepada seluruh guru (all genre), para sahabat, bidadari, teman,(baik itu di kampung, di sekolahan, di dunia musik, organisasi dll) dan seluruh keluargaku yang selalu mensupport dan membagikan ilmu yang dimiliki serta menciptakan inspirasi - inspirasi baru yang semakin memperkaya khasanah hidupku".

Tidak ada komentar: