Rabu, 22 September 2010

Stres Dalam Kehidupan Sehari-hari

Stres merupakan sesuatu yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, stres seperti merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri. Meski cukup sering mengganggu, stres tidak perlu selalu dilihat sebagai hal yang negatif, karena dalam hal-hal tertentu, stres memiliki implikasi positif. Eustress adalah "stres dalam arti yang positif", yakni keadaan yang dapat memotivasi dan berdampak menguntungkan.

Bagaimana stres bisa dialami?

Adanya kejadian-kejadian yang signifikan, seperti kematian anggota keluarga, kematian orang dekat, perceraian atau perpisahan, mengalami hukuman, mengalami luka atau sakit serius, memasuki dunia perkawinan, dipecat, gagal melakukan hal penting, anggota keluarga sakit, kehamilan, masalah seksual, pertikaian serius dengan orang dekat, perubahan status keuangan, dan sebagainya.

Kesulitan hidup sehari-hari. Kesulitan hidup sehari-hari ternyata tidak dapat dianggap remeh, misalnya kekhawatiran tentang bagaimana memperoleh uang cukup, hubungan sosial yang tidak mulus dengan teman atau tetangga, terlalu banyaknya pekerjaan, ketidakmampuan memberikan waktu bagi keluarga, dan lain-lain.

Ciri kepribadian juga dapat berperan. Orang yang sangat menyukai kompetisi dan menuntut diri maupun orang lain untuk memenuhi standar pencapaian yang tinggi mungkin akan lebih mudah terkena stres yang terkait dengan penyakit.

Faktor situasional juga tidak dapat dilupakan. Bila kita diperlakukan diskriminatif atau penuh prasangka karena sesuatu hal yang berbeda dari diri kita (misalnya agama, jenis kelamin, kelas sosial, etnis, dan lain-lain), kita dapat merasa tertekan dan mengalami kesulitan untuk dapat beradaptasi atau bekerja secara baik.

Tipe Stres Psikologis
Manusia berespon terhadap stres secara keseluruhan sehingga kita tidak dapat memisahkan secara tegas bentuk-bentuk dari stres. Stres biologis, misalnya karena adanya infeksi bakteri, akan juga berpengaruh terhadap emosi kita. Bisa pula suatu stres psikologis, misalnya kegagalan kerja, sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan fisik. Meskipun demikian, dapat disebutkan beberapa tipe stres psikologis yang sering terjadi berbarengan.

Tekanan. Kita dapat mengalami tekanan dari dalam maupun luar diri, atau keduanya. Ambisi personal bersumber dari dalam, tapi terkadang dikuatkan oleh harapan-harapan dari pihak luar diri.
Konflik. Konflik terjadi ketika kita berada di bawah tekanan untuk berespon simultan terhadap dua atau lebih kekuatan-kekuatan yang berlawanan.
- Konflik menjauh-menjauh: individu terjerat pada dua pilihan yang sama-sama tidak disukai. Misalnya seorang pelajar yang sangat malas belajar, tapi juga enggan mendapat nilai buruk, apalagi sampai tidak naik kelas.
- Konflik mendekat-mendekat: individu terjerat pada dua pilihan yang sama-sama diinginkannya. Misalnya ada suatu acara seminar sangat menarik untuk diikuti, tapi pada saat yang sama juga ada film sangat menarik untuk ditonton.
- Konflik mendekat-menjauh: terjadi ketika individu terjerat dalam situasi dimana ia tertarik sekaligus ingin menghindar dari situasi tertentu. Ini adalah bentuk konflik yang paling sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus lebih sulit diselesaikan. Misalnya ketika pasangan berpikir tentang apakah akan segera memiliki anak atau tidak. Memiliki anak sangat diinginkan karena pasangan dapat belajar menjadi orang dewasa yang sungguh-sungguh bertanggungjawab atas makhluk kecil yang sepenuhnya tak berdaya. Di sisi lain, ada tuntutan finansial, waktu, kemungkinan kehadiran anak akan mengganggu relasi suami-istri, dan lain sebagainya.
Frustrasi. Frustrasi terjadi ketika motif atau tujuan kita mengalami hambatan dalam pencapaiannya.
- Bila kita telah berjuang keras dan gagal, kita mengalami frustrasi.
- Bila kita dalam keadaan terdesak dan terburu-buru, kemudian terhambat untuk melakukan sesuatu (misal jalanan macet) kita juga dapat merasa frustrasi.
- Bila kita sangat memerlukan sesuatu (misalnya lapar dan butuh makanan), dan sesuatu itu tidak dapat diperoleh, kita juga mengalami frustrasi.

Tidak ada komentar: