Kamis, 29 September 2011

What Is the Scales And Modes On Guitars

Scales dan Modes saat ini adalah suatu hal yg terlalu dibesar-besar-kan didalam dunia gitar, sementara Musik bukan Scales atau Modes.
Mungkin PDF PDF dari buku2 musik belajar Clarinet di-New York Conservatory yang disadur sebagai bahan teori belajar Gitar yang jadi sumber ini semua.
Pertama yg namanya scale dan modes itu pasti merupakan susunan nada2 yg berjarak interval minor 2 atau Major 2 itu saja, tidak ada struktur scale yg berjarak interval lebih dari itu. Pentatonic tidak termasuk karena melewati sebuah nada dalam formula-nya.
Dalam bahasa gitar, scales dan modes itu pasti punya jarak setengah fret atau satu fret dari satu nada ke-nada berikutnya. Tidak lebih dari itu.

Keputusan-nya jika anda memainkan Scales dan Modes dalam permainan anda, maka struktur melodi anda hanya terdiri dari yg namanya Scale-Wise yg berjarak half step dan whole step saja, dan itu sama saja dengan bunuh diri saking bosan-nya. Ditambah lagi dengan irama yang kaku not seperdelapan terus2-an membuat pendengar bosan dan bingung.

Semua permainan lead improvisasi yg keren akan terdiri dari banyak elemen yg di-mix, running scale wise, large interval jump, double stops, arpeggio, chromaticism, motivic development, klise riffs and licks, reharmonization approach a'la 2 5 1, paralel simetrical motives, etc, etc.
Serta semua itu dimainkan dengan irama yang ber-variasi dan menarik, ibaratnya seorang pemain perkusi sedang ber-improvisasi.
Kesimpulan-nya improvisasi yang bagus terdiri dari elemen nada yang ber-variasi serta irama yang menarik. Jika anda memainkan beberapa nada dgn interval lebih dari M2 maka anda sudah tidak main Scale lagi.

Fungsi Scales dan Modes sebenarnya bukan untuk dimainkan per-se melainkan sebagai patokan fingering agar kita tidak salah pencet, tugas kita adalah bagaimana memainkan 12 nada kromatik itu secara menarik serta tepat dalam hubungan-nya dengan nada dasar root.
Itu sebenarnya tugas seorang improviser, bagaimana agar improvisasi jadi menarik, punya drama dan cerita, serta Tradisi, apa itu tradisi Jazz, Rock, Blues atau Metal.

Selama ini dunia akademi musik telah menyesatkan banyak sekali murid dengan aturan sistematis yg mereka buat untuk kurikulum musik. Ini kebanyakan jadi perangkap dan tidak efektif dalam membentuk seorang musisi dalam waktu singkat.

Semua teori pemakaian scales dlsb.nya seharusnya berfungsi untuk membuka wawasan seorang setelah dia mampu bermain. Kesimpulan-nya Teori Musik serta cara melihat musik berdasarkan Scale induk itu seharusnya tiba dimasa depan setelah semua mekanisme dan konsep bermain praktis-nya sudah dikuasai. Jika ini tiba di-masa pembentukan, maka akibatnya akan membuat murid tersesat dalam labirin sistem akademis yang sama sekali salah kaprah.

Mengapa salah kaprah ? karena sang murid yang tadinya ingin bermain seperti Joe Pass atau Wes Montgomery jadi terperangkap dalam sistem yang bukan seharusnya.
Karena Joe Pass atau Wes Montgomery tidak belajar teori sebelum mereka bermain, saat mereka belajar main lewat meniru, kurikulum musik kontemporer belum baku.
Jadi para Legend itu tidak belajar pola seperti yang diajarkan di-buku-buku musik akademis.
Mereka belajar main gitar dari hidup didalam lingkungan yang punya tradisi itu, lewat meniru sebagaimana musik dipelajari selama abad kebelakang ini, dan seharusnya menjadi satu2nya cara belajar musik yang efektif, melihat dan meniru.

Contoh paling nyata adalah standard 5 posisi fingering gitar yg dianut seluruh dunia, itu adalah jelas2 perangkap yang bikin seseorang memainkan musik yg membosankan, turun naik snar hanya terpaku di-satu posisi saja. Sementara para Legend bermain melintasi ke-5 posisi itu, melintasi fret bukan-nya turun naik snar di satu posisi saja.

Jika anda seperti aku yang terperangkap pola akademis ini selama belasan tahun tanpa mengerti apa yg membuat permainan ku tidak punya esensi serta tidak mampu untuk keluar dari kebiasaan salah kaprah yang sudah dilatih belasan tahun.
Semuanya harus aku buang jauh2 dari nervous sistem-ku dan mulai dari nol lagi dengan cara yang benar. Cara yg melihat musik sebagai satu kesatuan, satu hal besar saja dan hanya memakai kuping sebagai Hakim pengambil keputusan. Bukan-nya melihat musik sebagai berbagai macam scales dan modes yang terpisah-pisah, jika bagi kuping kita itu sudah enak didengar, maka so be it.

Seperti kehidupan, yg sebenarnya sederhana saja tapi jika mau dipikirin dan dicari-cari sulitnya maka akan jadi rumit. Begitu juga musik yg sebenarnya sederhana saja, hanya 12 nada, tapi jika mau dipikirin maka akan jadi rumit serumit-rumit-nya.

Itu bukan cara yg benar dalam melihat Musik ataupun Kehidupan, kita bermain musik ( kehidupan ) seharusnya untuk menghibur diri dan orang lain, memberi pencerahan, apresiasi seni, bukan untuk cari rumitnya. Tapi banyak yang salah jalan sebagaimana anak-anak muda yang hidup tapi memberi kesan mati dengan style gothic-nya, atau Death-Metal yang promosi kematian sementara mereka masih dalam keadaan hidup. Seperti Don Mock yang cari rumitnya dalam permainan gitar dia yang memakai otak kiri analisa itu, membuat musik yang dia hasilkan tidak nyambung dengan pendengarnya, alhasil tidak mengena dihati masyarakat.

Jika kita cari rumitnya maka alam bawah sadar kita akan menutup diri dan membuat kita tidak akan mengalami kemajuan, stucked. Tapi coba saja buang jauh jauh keinginan rumit rumit itu maka seketika kita akan mengalami otak yang cepat tanggap akan suatu skill baru.
Begitu juga dengan kehidupan, buang keinginan cepat kaya banyak duit maka hati kita akan tenang dan rejeki akan datang dengan sendirinya.

Ini adalah hal yang dikenal dengan nama "Love and Hate Relationship", aku mengalami hal ini belasan tahun, sekedar melihat gitar saja sudah membuat aku jengkel. Karena aku mau seperti Pat Metheny dalam waktu singkat dan itu mustahil dan membuat aku frustrasi.

Jika anda sudah kenyang segala macam teori musik canggih maka sebenarnya ke-12 nada itu semuanya bisa anda mainkan sesuka hati asalkan anda tau mana yg benar untuk di-aksen dan sebagai not tempat berhenti. Semuanya sah sah saja. Itu katanya Ornette Coleman, saxophonist Avantgarde idola Pat Metheny.

Jadi, kesimpulan aku, Scales dan Modes itu hanyalah Peta Jalanan yang memuat semua jalur menuju kesuatu tempat, jika tujuan anda adalah hanya satu tempat maka mengapa harus melewati semua jalur yang ada di-peta ?

Scales dan Modes ada banyak sekali sebagaimana chord-voicing yang berjumlah puluhan ribu itu, untuk main musik dan jadi Legendary Millioner bagi BB.King cukup tau satu posisi saja dan bernyanyi memakai keterbatasan nya.
Itu namanya hemat.

Hungarian Minor, Gregorian Dorian, Gypsy Minor, Japanese scales aja ada beberapa jumlahnya, Jawa pelog, Sunda naminatilada, etc, apakah semua itu pengen anda hapal fingering-nya ?
Brow, itu buang-buang waktu, umur cuman sedikit, panggung konser menunggu diluar sana, segera naik dan mainkan gitarmu.

Ada pepatah : Curiousity kills the cat, terlalu banyak mau tau akhirnya mati sendiri.

Bagi aku dan juga aku sarankan bagi yang mau tau, ok, major scale dan modes itu pastinya sudah anda miliki di-fingering anda ataupun di-file komputer, tidak perlu dibahas lagi.
Major Scale Diatonis akan membuat improvisasi anda terlalu terang dan manis kaya' Es Sirop ataupun berkesan musik Lobby Hotel dengan voicing major 7 itu.

Anda perlu scales yang rada gelap, yang paling berguna dan dipakai oleh semua pemain handal adalah, buat warna major = Bebop Scales dgn kromatik mulai nada ke-6 maju setengah-setengah sampai balik ke-do.
Untuk warna minor = Melodic Minor, yaitu major scale biasa cuman nada ke-3 diturunkan half step sebagaimana harusnya sebuah minor.
Untuk warna minor kedua = Harmonic Minor dgn Mode ke-5-nya Phrygian Dominan untuk Jazz, Neo Classical Shredd atau Dang-Dut.
Untuk warna Dominant = Lydian Dominan atau mode ke-4 dari Melodic Minor scale, tambah dengan nada nada kromatik maka jadilah apa yang dikenal dgn nama Lydian Chromatic, senjata semua Jazzer. Steve Vai ada disini.

Itulah scales yang paling perlu anda hapal mati fingeringnya.

Seperti anda ketahui Tonalitas itu cuman ada 3 macam, Major, Minor dan Dominan serta ada 2 chord penghubung yaitu Aug dan Dim. Untuk ini anda boleh pilih salah satu mau hapal fingering Whole-Tone buat Aug ataukah Diminished scales yg ada dua macam itu, half-whole atau whole-half. Diminished sangat berguna untuk bermain Outside di-chord apa saja, kali2 anda pengen main rumit-rumit sekali-kali. Sementara Whole-Tone tidak terlalu sering dipakai karena jarang anda akan menemukan chord Aug.

Hidup adalah pilihan begitu juga musik dengan segala teorinya adalah pilihan, cukup memilih beberapa untuk segera mampu memainkan musik yang menyentuh hati masyarakat pendengar.
Hidup adalah proses begitu juga musik, hari ini anda di-kelas 2 SMA, besok anda sudah lulus sarjana dan pohon mangga yang anda tanam dihalaman sekarang sudah berbuah dan tinggi.

Santana suka dipandang enteng kala ber-duet dengan Mahavisnu John McLaughlin, karena skill-nya itu-itu saja, tidak seperti McLaughlin yang rumit-rumit itu. Tapi Santana pake hati dan jiwa sehingga dalam jangka panjang-nya publik luas lebih menyukai permainan Santana dan dia jadi Superstar sementara McLaughlin harus update profile MySpace.Com miliknya sendiri, seperti halnya aku.

Mana yg lebih cepat jarinya Clapton atau Malmsteen ? tapi mana yg lebih cepat penjualan CD-nya ? dan rekening Bank-nya ? gak perlu dibikin rumit Brow......

Kesimpulan : Pemakaian Scales dan Modes dalam Improvisasi

Sesuai tradisi, improvisasi sejak dahulu selalu bersifat Struktural, yaitu memberi garis luar ( outline ) dari chord progresi yang sedang terjadi dibelakang, memakai arpeggio dan chord tones yang dihiasi dengan embelishment serta approach.
Ini berlaku pada musik Baroque dan Romantism juga pada Jazz mainstream dan Blues atau Country.
Musik ini memiliki banyak chord progresi dalam satu harmony yang jelas.

Kemudian ada musik Modern seperti 20th Century Classic dan Post-Bop Avantgarde serta Jazz Rock Fusion yang mulai membuat trend baru musik dengan chord yang statis dan mungkin hanya berjumlah dua chord sepanjang keseluruhan lagu. Miles Davis yang memulai trend ini dengan album Kind of Blue yang membuat trend Cool-Jazz dan Bitches Brew yang memulai trend Jazz Rock Fusion.

Miles bosan bermain struktur dan mulai bermain warna memakai Modes dalam komposisi yang lambat dengan harmony yang ngambang tidak jelas, memberi kesan impresionistik. Sejak itu bermain di-chord statis menjadi trend sampai saat ini dan musik Rock cocok dipakai untuk aplikasi Modes dan Scale karena chord progresi yang kebanyakan statis tidak berpindah.

Tantangan dalam bermain di-satu chord adalah menciptakan daya tarik serta drama, tensi dan resolusi dalam satu harmony yang statis. Untuk itu kita bermain keluar masuk tonalitas, inside dan outside yang berfungsi menciptakan tensi dan resolusi agar improvisasi kita tidak membosankan.

Jadi jangan salah kaprah bermain Linear Modes diatas lagu yang punya chord progresi memakai banyak chord, bermain Linear hanya cocok pada komposisi modern statis seperti Jazz Rock Fusion atau Chill Out Acid Jazz.

Bermain Linear Modes diatas lagu Blues adalah sama sekali salah kaprah, tidak match. Jadi pertama-tama semua pemain harus menguasai cara bermain Struktural dulu karena itu adalah mayoritas yang dipakai dalam musik seperti Pop etc. Bermain Linear hanya dalam improvisasi eksperimen sekali-kali untuk memberi warna kontemporer, terus terusan bermain Linear akan membosankan pendengar sehingga kita akan di-cap sembarangan main.

Bermain Linear Scales dan Modes itu gampang sementara bermain struktural mengikuti dan memberi outline chord progresi itu susah, jadi kuasai dulu bagian susahnya maka yang lain akan jadi gampang

Tidak ada komentar: